Minggu, 17 April 2011

Kedatangan NATO di Libya

Kedatangan NATO ke Libia menjadi sebuah pertanyaan, apakah tujuan sebenarnya NATO ke Libiya ? Apakah diutus oleh PBB untuk perdamaian yang ada di Libia atau ingin mengambil minyak Libia atau ingin menguasai Ekonomi Libia atau ingin menguasai Politik Libia salah satunya dengan menjatuhkan Moamar Khadafi ? kepanjangan NATO (North Atlantik Tread Organization) kalo tidak salah kepanjangan dari NATO.

Krisis di Libia memasuki tahap radikalisme yang signifikan oleh pengaruh Ideologi Moamar Khadafi. Peperangan tidak Cuma melibatkan pasukan pemerintah Khadafi dan oposisi tetapi juga tentara NATO untuk sementara dipimpin oleh Amerika Serikat. Anggota NATO lainnya adalah Inggris, Perancis, Italy, Jerman, Belgia, Norwegia, Spanyol, Kanada, Australia, Korea Selatan dan Jepang. Jepang dan Korea Selatan tidak ikut dalam mobilitas ke Libia.

Yang saya dengar NATO menggempur Libia berdasarkan mandat dari Dewan Keamanan PBB lewat Resolusi 1973, celakanya Resolusi yang sesungguhnya membatasi aksi militer pasukan koalisi di Libia hari demi hari. Bandara militer, zona larangan terbang dan basis milter Khadafi merupakan wilayah tempat NATO yang menggelar aksi militer. Realitasnya gempuran mematikan juga terjadi di wilayah yang dipadati warga sipil. Aksi NATO mengudang kencaman banyak pihak terutama Liga Arab yang awalnya memang meminta intervensi pasukan NATO ke Libia dan akhirnya tidak Respek mereka pada aksi militer NATO tersebut.

Serbuan ke Libiya bukanlah agenda prioritas Amerika Serikat melainkan agenda prioritas Perancis dan Inggris, barulah disusul oleh Amerika Serikat, mengikuti urutan kepentingan perusahaan minyak Negara tersebut di Libia. Jika dibandingkan dengan invasi ke Irak yang sesukanya Amerika Serikat yang dipimpin oleh Presiden Bush, namun kali ini lebih sopan dengan meminta persetujuan PBB. Namun intinya sama dengan menguasai kekayaan minyak di Libia.

Serangan ke Libia juga memiliki motif untuk menyingkirkan perusahaan minyak China di Libia, menggulingkan Khadafi, yang diktator hanyalah isapan jempol belakang. Kepentingan menguasai minyak dan membinasakan nilai- nilai kemanusiaan sehingga tidak peduli sekalipun dengan membunuh warga sipil yang tidak berdosa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bookmark

Share |

Entry Popular