Selasa, 05 April 2011

Harga Minyak Dekati US$ 120



London - Harga minyak mentah dunia kembali melonjak mendekati level US$ 120 per barel, atau di titik tertingginya dalam 2,5 tahun terakhir. Sentimennya masih dari data tenaga kerja AS yang semakin membaik.

Pada perdagangan Senin (4/4/2011) di pasar London, minyak Brent pengiriman Mei tercatat naik 61 sen menjadi US$ 119,31 per barel, setelah sempat menembus US$ 119,75 per barel. Sementara minyak light sweet pengiriman Mei juga menyentuh level US$ 108,78 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak September 2008.

Data yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan terciptanya 200.000 lapangan kerja, sehingga angka pengangguran AS selama Maret turun menjadi 8,8%.

"Saya akan mengatakan turunnya tingkat pengangguran tidak diperkirakan pasar sehingga mungkin memberikan sedikit kenaikan harga minyak," ujar Ben Westmore, ekonom mineral dan energi untuk National Australia Bank seperti dikutip dari AFP.

Westmoer mengatakan, pialang dalam beberapa sesi terakhir telah memperhitungkan gangguan suplai konflik di Libya, namun ia mengingatkan harga bisa naik lagi jika konflik menyebar ke negara lain.

"Yang penting ke depan adalah setiap berita tentang menyebarnya konflik ke negara lain. Hal itu akan menjadi hal yang belum direfleksikan dalam harga dan bisa menyebabkan harga naik lagi," imbuhnya.

Kuwait sebelumnya mengatakan, harga minyak terlalu tinggi karena kekacauan di Timur Tengah dan juga bencana di Jepang. Harga minyak yang 'normal' adalah di level US$ 90-100 per barel.

"Meskipun kami menikmati tingginya harga minyak, kami ingin melihat harga yang lebih rendah... Kami ingin melihat harga minyak yang normal," ujar CEO Kuwait Petroleum Corp. Faruq al-Zanki.

From source : http://www.detikfinance.com/read/2011/04/04/192516/1608467/1034/harga-minyak-dekati-us--120

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bookmark

Share |

Entry Popular