Jumat, 22 Oktober 2010

Setahun Pemerintah SBY

Mengapa evaluasi dilakukan setiap tahun? Mengapa evaluasi dilakukan setiap 100 hari? Mengapa evaluasi dilakukan setiap bulan? Tidak perlu menunggu setahun lebih atau 100 hari dan tiap bulan, sebaiknya evaluasi dilakukan tiap hari. Penilainya rapot setahun pemerintah SBY jilid II bukan usai juga tugasnya untuk menilai rapot pemerintah. Dalam penilaian kinerja, muncul tema-tema keterputusan dan kesinambungan. Keterputusan diberlakukan pada kebijakan dan manajemen operasional yang salah dan begitu juga kesinambungan tersebut perlu diprokteksi secara politis karena banyak pos yang semata-mata mementingkan kepentingan pribadi, organisasi dan Partai semata bukanya pemerintahan. Dengan prinsip ini sebenarnya agak aneh SBY tidak menoreh ke masa lampaunya yang dekat.


Pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) I, SBY melakukan Minor Reshuffle sebagai hasil rapot seratus hari dan Major Reshuffle sebagai satu tahun. Dampak kedua Reshuffle itu segera tampak jelas tampak pada paruh akhir periode KIB I. Kinerja pemerintah secara keseluruhan meningkat. Begitu juga angka kepuasan publik. Situasi ini menjadi modal dasar SBY untuk menang secara Signifikan dalam Pilpres 2009. Jika SBY berkaca pada pengalaman periode pertama kabinetnya, Reshuffle menjadi nilai positif unuk Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ini tetapi bukanya yang dijadikan Reshuffle kabinet secara keseluruhan itu sangat fatal karena akan membawa dampak negatif pada negara ini serta kinerja kabinet menjadi tidak balance, sebaiknya Reshuffle dilakukan seperlunya aja bila ada kinerja kabinet yang tidak Professional dan Proposional.


Terus siapa yang seharusnya Mentri Kabinet yang diganti? Kalau menurut saya yang punya HAK Prerogatif untuk menggantikan kabinet Mentri memang Presiden tetapi (LSM) Lembaga Swadaya Masyarakat juga bisa menilai kinerja Mentri secara Proposional dan Professional bukan menggantikan Mentri. Dan siapa yang pantas menjadi Mentri baru? Negara ini punya 200 juta penduduk, ada tokoh-tokoh yang mampu seperti kalangan Mahasiswa, Parpol, Professional, Pakar Politik. Negara kita perlu orang yang Idealisme dan Nasionalisme untuk mengatur sistem Pemerintahan yang maju.

THE OTHER SIDE OF BOTTLENECKS

In Bekasi frequent traffic jam in because many of the roads (potholes). Lots of people complain but, often the local mayor and the government does not care about the issue. Though we as good citizens always paying taxes on time. But, where is "the current government policy? ". Although many have repaired the road but, within less than one year, the road is already vanish (broken) just back even worse.

On the other hand, traffic jam are often caused by traffic signs damaged. Although the police have more and more operate in the streets, but still many are still violating traffic rules, especially the motorcycle. There are still many who like to slip into a motorcycle, although a lot of accidents occur due to errors themselves. Public transportation bottlenecks also often arise in because often stopped at a place yng should not be stopped at random just to get the passengers.

A lot of people even more concern ourselves at the time of salvation. There is even a saying "Time is Money", though it can kill ourselves. Thus, the congestion that occurs on the fault of our own self-government or ????... We should have more self-Introspection. Where before there is definitely something that we unknowingly risk.

Minggu, 17 Oktober 2010

BAB III TIPE ATAU BENTUK ORGANISASI

Terdapat beragam jenis struktur organisasi yang bisa didesain. Tulisan dibawah ini akan menggambarkan beberapa jenis struktur, disertai dengan kekuatan serta keterbatasan dari setiap jenis. (Jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi yang bagus tentang struktur organisasi dan HR management, silakan KLIK DISINI ).

Tipe Struktur Fungsional

Mendesain struktur berdasar fungsi-fungsi yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi. Misal fungsi niaga, fungsi SDM dan fungsi teknik. Tipe ini memiliki kelebihan seperti berikut.

• Mempromosikan ketrampilan yang terspesialisasi

• Mengurangi duplikasi penggunaan sumber daya yang terbatas

• Memberikan kesempatan karir bagi para tenaga ahli spesialis

Dan tipe fungsional ini relevan untuk situasi seperti berikut:

• Lingkungan stabil

• Tugas bersifat rutin dan tidak banyak perubahan terjadi

• Mengutamakan efisiensi dan kapabilitas fungsional

Namun tipe fungsional juga memiliki sejumlah keterbatasan, seperti :

• Menekankan pada rutinitas tugas — kurang memperhatikan aspek strategis jangka panjang

• Menumbuhkan perspektif fungsional yang sempit

• Mengurangi komunikasi dan koordinasi antar fungsi

• Menumbuhkan ketergantungan antar-fungsi — dan kadang membuat koordinasi dan kesesuaian jadwal kerja menjadi sulit dilakukan

Tipe Output-based Structure

Mendesain struktur berdasar output/produk yang dihasilkan oleh unit/bagian organisasi yang bersangkutan.

Kelebihan

• Mendorong akuntabilitas yang lebih besar terhadap hasil akhir (output yang dihasilkan)

• Memungkinkan terjadinya diversifikasi ketrampilan (cross functional skills)

• Koordinasi antar fungsi didalam tiap posisi menjadi lebih mudah

Relevan untuk Situasi:

• Lingkungan tidak stabil

• Ukuran organisasi relatif besar

• Mengutamakan spesialisasi produk/output dan inovasi

Kekurangan

• Berpeluang menggunakan ketrampilan dan sumber daya secara tidak efisien

• Menuntut adanya ‘multiple role’ pada para karyawan sehingga dapat menimbulkan work stress

• Hanya terpaku pada satu produk tertentu (output)

Tipe Struktur Matriks

Mendesain struktur berdasar kombinasi antara tipe fungsional dan tipe output-based.

Kelebihan

• Mendorong penggunaan orang secara fleksibel

• Mengoptimalkan penggunaan sumber daya keahlian yang dimiliki

• Menumbuhkan koordinasi dan integrasi yang kohesif

Relevan untuk Situasi:

• Dorongan untuk mendistribusikan dan membagi sumber daya/kapabilitas

• Fokus pada dual perspectives : keahlian fungsional dan keandalan output

Kekurangan

• Berpeluang menumbuhkan role ambiguity

• Tanpa keseimbangan wewenang antara manajer fungsional dengan output-based coordinator, kinerja akan terganggu

• Memberi kesempatan bagi inkonsistensi permintaan antara fungsional dan output-based people.

Process-based Structure

Mendesain struktur berdasar proses inti yang dilakukan oleh organisasi. Tipe ini lebih menekankan pada relasi lateral dibanding relasi vertikal.

Beberapa Ciri Process-based Structure:

• Struktur ini didesain berdasar tiga hingga enam core process yang dimiliki oleh suatu unit/sub unit organisasi. Struktur tidak didasarkan pada fungsi ataupun output, tapi pada proses.

• Fokus pada tugas/aktivitas yang menciptakan value. Tugas/aktivitas disimplifikasikan dengan cara mengeliminasi tugas-tugas yang non-esensial dan mengurangi tangga hirarki.

• Dalam tipe ini, tim bersifat fundamental. Tim yang bersifat otonom bertanggungjawab untuk mendesain rencana dan mengeksekusinya hingga tuntas.

• Anggota tim memiliki multiple skills

Kelebihan

• Menumbuhkan efisiensi dan speed dalam penyelesaian tugas/pekerjaan

• Mengurangi garis pemisah antar departemen

• Meningkatkan kemampuan untuk melihat total wok flow

• Mengembangkan keterlibatan karyawan

• Mengurangi cost karena less overhead structure

Relevan untuk Situasi:

• Lingkungan organisasi yang selalu berubah

• Memiliki banyak projek yang tidak bersifat rutin

Kekurangan

• Membutuhkan ketrampilan baru untuk mengelola relasi lateral

• Membuka peluang untuk melakukan duplikasi sumber daya dan menciptakan role ambiguity

• Membutuhkan perubahan command-and-control mindset

• Mungkin membutuhkan waktu lama untuk mengambil keputusan secara tim

• Berpeluang tidak efektif jika prosesnya salah diidentifikasi

MACAM-MACAM ORGANISASI & SKEMA ORGANISASI

Berdasarkan proses pembentukanya:

Organisasi Formal

Organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan-tujuan tertentu diatur dengan ketentuan-ketentuan formal baik dalam anggaran dasar maupun anggaran rumah tangga, kegiatan atau hubungan yang terjadi adalah hubungan jabatan sebagaimana diatur dalam ketentuan tertulis

Organisasi Informal

Terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuan tidak jelas, anggaran dasar serta anggaran rumah tangga tidak ada, hubungan terjalin secara pribadi

Berdasarkan Kaitan Hubungan dengan Pemerintah:

Organisasi Resmi, Organisasi yang di bentuk dengan pemerintah dan atau harus terdaftar dalam lembaran Negara.

Organisasi Tidak Resmi, Organisasi yang tidak ada hubunganya dengan pemerintah dan atau tidak terdaftar dalam lembaran Negara

Berdasarkan Skalanya:

a. Organisasi besar

b. Organisasi sedang

c. Organisasi kecil

Berdasarkan tujuannya:

Organisasi Sosial, Organisasi yang tujuan utamanya memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa memperhitungkan untung rugi

Organisasi Perusahaan, Organisasi yang didirikan dengan tujuan komersil atau mencari keuntungan

Berdasarkan bagan organisasi:

a. Segitiga Vertikal

b. Segitiga Horosontal

c. Kerucut Vertikal Horisontal

d. Lingkaran

e. Setengah lingkaran

f. Oval

Berdasarkan Tipe atau bentuknya:

Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:

a. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga

Ciri-ciri:

• Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang

• Jumlah karyawan sedikit

• Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi

• Belum terdapat spesialisasi

• Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan

b. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Ciri-ciri:

 Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung

 Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff

 Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff

 Jumlah karyawan banyak

 Organisasi besar, bersifat komplek

 Adanya spesialisasi

c. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

Ciri-ciri:

 Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

 Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan

 Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

 Target-target jelas dan pasti

 Pengawasan ketat

 Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

d. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Ciri-ciri:

 Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.

 Terdapat spesialisasi yang maksimal

 Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

e. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)

Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.

Ciri-ciri:

 Organisasi besar dan kadang sangat ruwet

 Jumlah karyawan banyak.

 Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:

 Karyawan dengan tugas pokok (line personal)

 Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)

 Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

f. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.

Ciri-ciri:

 Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif

 Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.

 Asas musyawarah sangat ditonjolkan

 Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana

 Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

2. SKEMA ORGANISASI

Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.

Macam-macam Skema Organisasi:

Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:

 Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah

 Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan

 Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar

 Skema Organisasi Lingkaran

 Skema Organisasi Gambar

 Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:

 Skema Organisasi Fungsional:

Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.

 Skema Organisasi Jabatan

Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.

 Skema Organisasi Nama

Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.

 Skema Organisasi Nama dan Jabatan

Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.

 Skema Organisasi Struktur

Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.

Narasumber : http://wartawarga.gunadarama.ac.id

bookmark

Share |

Entry Popular