Senin, 23 Januari 2012

Selat Hormuz Menjadi Penentuan Harga Minyak Mentah Internasional


Selat Hormuz menjadi topik perbincangan dunia Internasional setelah Iran ingin menutup selat Hormuz, itu semua dikarenakan tentara AL (Angkatan Laut) Amerika Serikat telah menduduki pangkalan Pelabuhan Negara Bahrain. Saya sangat tidak menduga bila Iran sampai menutup selat Hormuz karena efeknya sangat berpengaruh pada perekonomian dan politik dunia Internasional terutama jalur perdagangan. Tentara AL Amerika Serikat sudah lama menduduki pangkalan pelabuhan Bahrain sejak terjadi perang melawan Irak. Yang saya bingung kenapa Negara Bahrain menerima tentara AL Amerika Serikat menduduki pangkalan Pelabuhan Negara Bahrain ? karena bila Bahrain menerima tentara AL Amerika Serikat efeknya akan terjadi perperangan dan itu semua sangat berpengaruh kepada Bahrain itu sendiri, ini semua menjadi tanda tanya pada diri saya sendiri. Apa mungkin Bahrain telah menjalani perjanjian dengan AS dari segi Ekonomi, Politik dan Militer ?

Gambar kemampuan tentara Angkatan Laut Iran mampu menutup selat Hormuz



Selat Hormuz sendiri mengandung minyak mentah terbesar di dunia, selat Hormuz dikelilingi oleh beberapa Negara Arab seperti : Iran, Irak, Kuwait, Bahrain, Qatar, Oman, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. Selat Hormuz adalah selat yang memisahkan Iran dengan Uni Emirat Arab. Selat ini terletak antara Teluk Oman dan Teluk Persia. Pada titik tersempit, lebar Selat Hormuz hanya mencapai kurang lebih mencapai 54 km. Selat ini merupakan satu-satunya jalur untuk mengirim minyak keluar Teluk Persia. Setiap hari 15 kapal tanker yang membawa 16,5 hingga 17 juta barel minyak bumi melalui selat ini. Secara de facto negara-negara bagian selat Hormuz berhak ikut andil mengambil suara, akan tetapi secara de jure ZEE Iran berhak menentukan territorial laut lepas pantai.

Gambar secara geografis Iran pada ZEE territorial laut lepas pantai



Menurut Komandan Garda Revolusi Iran Ali-Ashraf Nouri, seandainya sanksi embargo terhadap ekspor minyak mentah Iran terlaksana, Pemerintah Iran langsung menutup Selat Hormuz. Majelis Keamanan Nasional dan Komisi Kebijakan Luar Negeri Iran Kazzem Jalali mengatakan, Iran akan menggunakan semua kemampuan dan kemungkinan mempertahankan diri dari tekanan negara asing. Penutupan Selat Hormuz adalah strategi defensif Iran. Departemen Pertahanan AS mengingatkan bahwa Iran bakal menghadapi banyak tekanan jika menutup Selat Hormuz.  Pasalnya, selat tersebut adalah jalur terpenting pengiriman minyak ke negara-negara Barat. Mengikuti informasi terbaru Badan Energi Atom Nasional (IAEA) terkait program nuklir Iran pada November lalu, Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru terhadap Iran. Sanksi itu akan berpengaruh terhadap Bank Sentral Iran dan ekspor minyak dari Iran.

Menurut Kurtubi sebagai pengamat perminyakan, jika embargo itu hanya berupa ancaman, bisa menjadi alasan harga minyak West Texas Intermediate (WTI) merambat naik hingga US$ 110-115 per barel. Sedangkan untuk minyak Indonesia bisa mencapai US$120 per barel. Akan tetapi jika ancaman embargo itu direalisasikan dan Iran memblokade Selat Hormuz, dalam waktu singkat harga minyak bisa melambung ke level US$ 150 per barel. Karena itu, dampak negatifnya ke Indonesia akan sangat parah. Itu dikarenakan minyak yang diolah pada kilang Cilacap diimpor dari Middle East dan didatangkan melalui selat Hormuz. Karena itu, jika selat Hormuz ditutup oleh Iran, otomatis minyak yang akan diolah pada kilang Cilacap tidak terpenuhi sehingga kilang tersebut tidak beroperasi. Kilang Cilacap sendiri merupakan kilang terbesar di Indonesia.

Gambar kilang perminyakan di Cilacap



Jika ini yang terjadi, Indonesia akan kekurangan Bahan Bakar Minyak kurang lebih dari 33%, artinya Indonesia akan kehilangan 1/3 BBM di pasar dalam negeri. Efeknya, ekonomi Indonesia pun bisa kolaps karena banyak kendaran tidak bisa beroperasi dan orang akan mengantri BBM (Bahan Bakar Minyak)  berhari-hari. PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia bisa menurun akibat produksi dari pabrik-pabrik pun yang menurun. Menurut Kurtubi , atmosfir geopolitik di Selat Hormus akan sangat negatif bagi Indonesia.

Jika seandainya Amerika Serikat dan Uni Eropa sepakat embargo minyak mentah Iran maka Iran sendiri akan menutup selat Hormuz dan efeknya kepada Amerika Serikat dan Uni Eropa itu sendiri.  Perminyakan Amerika Serikat dan Uni Eropa sangat signifikan bagi industri, perdagangan dan militer. Iran tidak gentar dalam menghadapi ancaman Amerika Serikat dan Uni Eropa ingin mengembargo minyak mentah. Tindakan Amerika Serikat tersebut tidak hanya mendapat kecaman dari pemerintah Iran akan tetapi juga warga Iran sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bookmark

Share |

Entry Popular