Minggu, 05 Juni 2011

Reformasi Mengalami Resesi Perekonomian Industri Nasional








            Di pasar bebas atau Kapitalisme yang sepertinya mengharamkan Proteksionisme dari intervensi Pemerintah dimana pun Negaranya yang menganut paham Kapitalisme dan Negara Maju masih mengimplementasikannya. Saya sangat ironis dan terpukul melihat informasi ini, ibaratnya melihat gunung di dalam raung hampa. Menurut anda, apakah Negara kita menggunakan paham Kapitalisme? Berikan alasanya secara Perspektif dan Paradigma.

            Reformasi perekonomian nasional masih jauh dari harapan bahkan membuat “sikon” Situasi dan Kondisi lebih Resesi ketimbang Orde Baru. Lambatnya dinamika perkembangan industri membuat keberhasilan pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati oleh pendapatan tinggi. Menurut Wakil Ketua (Kepala Dagang Indonesia) Kadin bidang Perdagangan, Distribusi dan Logistik mengatakan evaluasi perkembangan perekonomian nasional di tengah momentum Hari Kebangkitan Nasional tahun ini dan reformasi di bidang ekonomi ini terus terang agak lambat karena banyak persoalan ekonomi yang tidak tuntas. Tumbuhnya tingkat konsumen dan yang menikmati hanyalah kalangan atas.

            Pertumbuhan konsumsi berbanding terbalik dengan pertumbuhan industri yang lebih buruk dari pada masa Orde Baru. Padahal, pertumbuhan konsumsi cukup bagus meski tidak setinggi era reformasi. Reformasi selama 13 tahun ini mengalami Deindustrialisasi  besar-besaran serta riset dan Development kurang baik ketimbang Orde Baru.

            Sekarang ekonomi kita terlalu vulgar alias liberal sekali dan pemerintah kurang respon atas Proteksionisme industri Nasional. Seharusnya industri masih berlindung dari payung pemerintah supaya bisa memproduksi dengan biaya rendah. Sistem ekonomi Indonesia bahkan semakin jauh dari amanah konstitusi. Pemerintah kiant mendekat pada pengusaha bukanya pada rakyat. Pemerintah berupaya memancing investor melalui implementasi perdagangan bebas tetapi tidak memperhatikan kesenjangan ekonomi rakyat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bookmark

Share |

Entry Popular