Sabtu, 24 Desember 2011

MANAJEMEN KEUANGAN MASALAH UTAMA BIROKRASI DI JABODETABEK

 

TUGAS INDIVIDU

BAHASA INDONESIA I


MANAJEMEN KEUANGAN MASALAH UTAMA
BIROKRASI DI JABODETABEK

 IDI DARMA S.pd MM


Oleh:
MUHAMMAD IBRAHIM MULIA
NPM : 11109147
KELAS : 3KA24








SISTEM INFORMASI
FAKULTAS KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011



KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah Bahasa Indonesia I ini yang berjudul “Manajemen Keuangan Masalah Utama Birokrasi Di JABODETABEK”. Alhamdulillah makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Kemudian saya ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dosen yang senantiasa membimbing dan memberikan ilmunya agar saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai Manajemen Keuangan Masalah Utama Birokrasi Di JABODETABEK. Diharapkan Makalah ini dapat menambah pengetahuan kita semua tentang mata kuliah Bahasa Indonesia I yang sama-sama kita pelajari.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak pembaca yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.




Bekasi, 22 Desember 2011


Hormat Saya

                                                                                                                   i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………….....................  i
Daftar Isi …………………………………………………………......  ii

BAB I             PENDAHULUAN .....................................................    1
1.1.Latar Belakang.............................................................................    1
1.2.Rumusan Masalah .......................................................................    2
1.3.Pembatasan Masalah ..................................................................     2
1.4.Tujuan Penulisan ..........................................................................    2
1.5.Metode Penulisan ........................................................................    3
1.6.Sistematika Penulisan ....................................................................   3

BAB II                        LANDASAN TEORI .....................................   4
2.1.      Pengertian Manajemen ...........................................................    4
2.2.      Pengertian Birokrasi ...............................................................    5

BAB III                       PEMBAHASAN ............................................   6
3.1.      Fungsi Tujuan Manajemen Birokrasi .......................................    6
3.2.      Kegiatan Pemimpin Manajemen Birokrasi ..............................     6
            3.2.1.   Perencanaan ...............................................................   7
            3.2.2.   Pengorganisasian ........................................................    7
            3.2.3.   Pengarahan ................................................................    7
            3.2.4.   Pengawasan ................................................................   7
3.3.      Jenis Permasalahan Proses Manajemen Birokrasi ...................     8
            3.3.1.   Jenis Permasalahan Internal Birokrasi Jabodetabek .....    8
            3.3.2.   Jenis Permasalahan Eksternal Birokrasi Jabodetabek ..    8


                                                                                                               ii



3.4.      Solusi Mengatasi Permasalahan Manajemen Birokrasi .............     8
            3.4.1.   Mengatasi Permasalahan Internal Biorkrasi Jabodetabek.  8
            3.4.2.   Mengatasi Permasalahan Internal Biorkrasi Jabodetabek.  9

BAB IV          PENUTUP .................................................................    10
4.1.      Kesimpulan ...........................................................................    10
4.2.      Saran ....................................................................................    11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................    12



                                                                                                               iii




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang

Manajemen Keuangan menjadi masalah utama birokrasi di JABODETABEK, manajemen keuangan yang melanda di JABODETABEK  dapat dikatakan bahwa bangsa Indonesia khususnya JABODETABEK tidak memiliki dasar yang kuat untuk dapat tegar menghadapi perubahan global. Berbagai tekanan yang datang dari internal dan eksternal selalu menghasilkan perubahan ke arah yang lebih buruk dalam kinerja ekonomi, struktur sosial masyarakat, dan struktur politik bangsa.
Pemerintah JABODETABEK selalu mengalami kesulitan dalam upayanya keterpurukan ekonomi, sosial, dan politik. Masalah demi masalah, akhirnya menghancurkan modal sosial bangsa Indonesia. Pada sisi lain terdapat penurunan kemampuan kinerja birokrasi, di dalam konteks Indonesia adalah negara berkembang yang akan sangat berpengaruh terhadap kinerja birokrasi di JABODETABEK.
Agar Indonesia tidak semakin jatuh maka birokrasi Indonesia perlu melakukan reformasi secara menyeluruh. Reformasi itu sesungguhnya harus dilihat dalam kerangka teoritik dan praktik yang luas, mencakup didalamnya penguatan masyarakat sipil (civil society), strategi pembangunan ekonomi, supremasi hukum dan pembangunan politik yang saling terkait dan mempengaruhi.

1.2.    Rumusan Masalah

Rumusan masalah beranjak dari latar belakang di atas.
1.        Apa saja fungsi tujuan  manajemen birokrasi?
2.       Apa saja kegiatan pemimpin dalam memimpin manajemen birokrasi pemerintah JABODETABEK?
3.  Jenis permasalahan apa saja yang dihadapkan pemerintah JABODETABEK dalam proses manajemen birokrasi?
4.  Apa saja solusi untuk mengatasi permasalahan pemerintah JABODETABEK dalam proses manajemen birokrasi?

1.3.    Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang dibahas dalam penulisan ini.
1.      Untuk mengetahui peran birokrasi terhadap pelayan publik.
2.      Untuk mengetahui fungsi tujuan manajemen birokrasi.
3.      Untuk meminimalisasikan masalah utama manajemen keuangan birokrasi di JABODETABEK.
4.   Untuk mengetahui proses pengambilan keputusan dan kebijakan dalam mengatasi permasalahan birokrasi baik secara internal maupun eksternal.

1.4.    Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengkaji kembali bagaimana sebenarnya pelaksanaan birokrasi di JABODETABEK. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk mengkaji lebih dalam mengenai bagaimana proses dari manajemen keuangan menjadi masalah utama birokrasi itu sendiri di JABODETABEK yang pada kenyataannya belum berjalan secara efektif.

1.5.    Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah tinjauan pustaka. Sumber yang saya gunakan dalam menyusun makalah ini adalah beberapa literatur terkait, baik dalam bentuk buku maupun artikel internet, sehingga diharapkan dalam pembuatan makalah ini sumber-sumber yang dipergunakan dapat menjadi bahan rujukan yang akurat agar nantinya informasi yang disampaikan benar-benar valid.

1.6.    Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI berisikan Pengertian Manajemen dan Pengertian Birokrasi.

Bab III PEMBAHASAN berisikan Fungsi Tujuan Manajemen Birokrasi, Kegiatan Pemimpin Manajemen Birokrasi, Jenis Permasalahan Proses Manajemen Birokrasi dan Solusi Mengatasi Permasalahan Manajemen Birokrasi.

Bab IV PENUTUP berisikan Kesimpulan dan Saran.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.    Pengertian Manajemen

Siapa yang membutuhkan manajemen? Pertanyaan ini sering dijawab yaitu Perusahaan (bisnis), tentu saja benar sebagian tetapi tidak lengkap karena manajemen juga dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan yang diorganisasikan dan dalam semua tipe organisasi.
Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan atau tidak melakukan tugas itu sendiri.
Definisi yang dikemukakan oleh James Stoner manajemen itu adalah proses bukan seni. Menurut James Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Mengartikan manajemen sebagai seni adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi sedangkan proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena seorang manajer harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.2.    Pengertian Birokrasi

Jika dilihat dari segi bahasa, birokrasi terdiri dari dua kata yaitu biro yang artinya meja dan krasi yang artinya kekuasaan. Birokrasi memiliki dua elemen utama yang dapat membentuk pengertian, yaitu peraturan atau norma formal dan hirarki. Jadi, dapat dikatakan pengertian birokrasi adalah kekuasaan yang bersifat formal yang didasarkan pada peraturan atau undang-undang dan prinsip ideal bekerjanya suatu organisasi.
Secara etimologi birokrasi berasal dari istilah “buralist” yang dikembangkan oleh Reineer Von Stein pada tahun 1821, kemudian menjadi “bureaucracy” yang akhir-akhir ini ditandai dengan cara-cara kerja yang rasional, impersonal dan leglistik. Birokrasi dapat dirujuk kepada empat pengertian yaitu:
a.         Birokrasi dapat diartikan sebagai kelompok pranata atau lembaga tertentu.
b.         Birokrasi dapat diartikan sebagai suatu metoda untuk mengalokasikan sumber daya dalam suatu organisasi.
c.         Kebiroan atau mutu yang membedakan antara birokrasi dengan jenis organisasi lain.
d.        Kelompok orang yang digaji yang berfungsi dalam pemerintahan.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1.    Fungsi Tujuan Manajemen Birokrasi

Konsep tujuan manajemen birokrasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan antara lain.
a.         Pedoman bagi kegiatan
Tujuan manajemen birokrasi sebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan usaha-usaha dan kegiatan para anggota birokrasi.
b.        Sumber motivasi
Berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan.
c.         Standar pelaksana
Bila tujuan dinyatakan secara jelas dan di pahami, hal ini akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan birokrasi.
d.      Dasar rasional pengorganisasian
Tujuan dan struktur berinteraksi dalam kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, pola penggunaan sumber daya, implementasi berbagai unsur perancangan birokrasi.

3.2.    Kegiatan Pemimpin Manajemen Birokrasi

Pasti anda penasaran dengan kegiatan birokrasi JABODETABEK memang jadi pertanyaan sebagian masyarakat yang peduli sama bangsa Indonesia tentang birokrasi pemerintah karena birokrasi mempunyai kegiatan proses-proses manajemen didalam pemerintah. Antara lain, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

3.2.1.      Perencanaan
Perencanaan bahwa seorang pemimpin birokrasi pemerintah di JABODETABEK memikirkan kegiatan-kegiatan sistem birokrasi sebelum dilaksanakan. Berbagai kegiatan biasanya didasarkan pada berbagai metode, rencana dan logika akan tetapi bukan hanya atas dasar dugaan.

3.2.2.      Pengorganisasian
Pengorganisasian bahwa para pemimpin birokrasi pemerintah di JABODETABEK mengkoordinasikan sumber daya manusia dan material birokrasi. Semakin terkoordinasi dan terintegrasi kerja birokrasi akan semakin efektif.

3.2.3.      Pengarahan
Pengarahan bahwa pemimpin birokrasi pemerintah di JABODETABEK mengarahkan, memimpin dan memberi petunjuk para bawahan. Pemimpin birokrasi tidak sekedar memberikan perintah tetapi menciptakan iklim yang dapat membantu para bawahaan melakukan pekerjaan secara baik.

3.2.4.      Pengawasan
Pengawasan berarti pemimpin birokrasi pemerintah di JABODETABEK berupaya untuk menjamin bahwa birokrasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Bila beberapa bagian birokrasi ada pada jalur yang salah, pemimpin birokrasi harus membetulkannya.

3.3.    Jenis Permasalahan Proses Manajemen Birokrasi

3.3.1.      Jenis Permasalahan Internal Birokrasi JABODETABEK
Jenis permasalahan dalam birokrasi secara internal.
a.       Permasalahan dalam diri individu.
b.      Permasalahan antar individu.
c.       Permasalaan antar individu dan kelompok.
d.      Permasalahan antar kelompok di dalam birokrasi.

3.3.2.      Jenis Permasalahan Eksternal Birokrasi JABODETABEK
Jenis permasalahan dalam birokrasi secara eksternal.
a.       Buruknya pelayanan publik.
b.      Besarnya angka kebocoran anggaran negara.
c.       Rendahnya Profesionalisme dan kompentensi PNS.
d.      Sulitnya pelaksanaan koordinasi antar instansi.
e.       Tingginya biaya yang dibebankan untuk pengurusan.
f.       Masih banyaknya tumpang tindih kewenagan antar instansi, aturan yang tidak sinergis dan tidak relevan dengan perkembangan aktual.
g.      Birokrasi juga dikenal tidak dinamik, kaku dan terlalu dominan sehingga hampir seluruh urasan masyarakat membutuhkan sentuhan birokrasi.

3.4.    Solusi Mengatasi Permasalahan Manajemen Birokrasi

3.4.1.      Mengatasi Permasalahan Internal Birokrasi JABODETABEK
Berbagai cara dengan aspek – aspek peran permasalahan lini dan staf dapat dikurangi.
a.       Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan.
b.      Mengintegrasikan kegiatan lini dan staf.
c.       Mengajarkan lini kepada staf.
d.      Mendapatkan pertanggung jawab staf atas hasil-hasil.

3.4.2.      Mengatasi Permasalahan Eksternal Birokrasi JABODETABEK
Berbagai cara dengan aspek-aspek peran permasalahan eksternal birokrasi dapat dikurangi.
a.       Tanggung jawab sebagai badan pemerintah harus di tegakkan.
b.      Melayani pelayanan publik sesuai yang ditetapkan.
c.       Menjalankan prosedur secara Profesionalisme.
d.      Jalinkan koordinasi antar anggota birokrasi.



BAB IV
PENUTUP
  
4.1.     Kesimpulan

Birokrasi di Indonesia memiliki posisi dan peran yang sangat strategis.  Birokrasi menguasai banyak aspek dari hajat hidup masyarakat.  Mulai dari urusan kelahiran, pernikahan, perizinan usaha sampai urusan kematian, masyarakat tidak bisa menghindar dari birorkasi. Ketergantungan masyarakat sendiri terhadap birokrasi juga masih sangat besar.
Pada dasarnya fungsi-fungsi penting pemerintah JABODETABEK dalam proses manajemen birokrasi untuk menjalankan aktivitas seperti pedoman bagi kegiatan, sumber motivasi, standar pelaksana dan dasar rasional pengorganisasian.
Birokrasi banyak terjadi permasalahan manajemen keuangan yang terlibat kasus korupsi khususnya di JABODETABEK  yang dapat  menguasai akses-akses sumber daya alam, anggaran, pegawai, proyek-proyek, serta menguasai akses  pengetahuan dan informasi yang tidak dimiliki pihak lain. Padahal birokrasi adalalah pelayanan publik dalam kaitan penyelenggaraan pemerintahan dan lingkup pekerjaannya, birokrasi menguasai aspek-aspek yang sangat luas dan strategis tetapi mengapa manajemen birokrasi mengalami masalah manajemen keuangan yang dipegang dari orang tidak bertanggung jawab.

4.2.     Saran 

Bagaimana menegakkan birokrasi dari permasalahan yang ada, yaitu saran saya adalah tanggung jawab sebagai badan pemerintah harus di tegakkan, melayani pelayanan publik sesuai yang ditetapkan, menjalankan prosedur secara Profesionalisme dan jalinkan koordinasi antar anggota birokrasi.
Saran saya keberhasilan pemberantasan korupsi dalam masalah utama manajemen keuangan di birokrasi JABODETABEK, yaitu:
a.       Deregulasi peraturan perundang-undangan yang memberi peluang KKN dan ada kehendak yang sungguh-sungguh dan serius untuk memberantas korupsi.
b.      Sistem dan mekanisme pelayanan publik yang memanfaatkan teknologi informasi seperti e-government, e-office, e-business.
c.       Peraturan perundang-undangan yang saling menunjang dan memperkuat.




DAFTAR PUSTAKA


T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE – Yogyakarta, 1984.

Sukanto Rekshodiprodjo dan T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan : Teori dan Perilaku, BPFE – Yogyakarta, 1983.




1 komentar:

bookmark

Share |

Entry Popular