Senin, 31 Oktober 2011

BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI

TUGAS INDIVIDU
BAHASA INDONESIA I

BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
 IDI DARMA S.pd MM
Oleh:
MUHAMMAD IBRAHIM MULIA
NPM : 11109147
KELAS : 3KA24



SISTEM INFORMASI
FAKULTAS KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011


Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa semesta alam yang telah melimpahkan rahmat, hidayahnya kepada kita semua atas keihlasannya dan memberikan kenikmatan kesehatan.  serta anugrah kesempatan pemikiran kepada saya dalam penulisan artikel ini.

Dalam penulisan artikel ini saya ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada pihak tertentu terutama kepada Bapak Dosen yang telah mendorong saya hingga selesainya penyusunan penulisan artikel ini. Saya berharap semoga penulisan artikel ini bermanfaat, khususnya kepada penyusun dan umumnya kepada para pembaca.

Saya membahas penulisan yang berjudul “Bahasa Sebagai Alat Komunikasi”. Pada dasarnya bahasa adalah alat komunikasi untuk berinteraksi antar sesama manusia. Tanpa bahasa kita tidak mungkin dapat berinteraksi antar sesama manusia, karena bahasa adalah sumber untuk terciptanya interaksi manusia dengan manusia yang lainnya.

Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan saluran batiniyah yang melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Bahasa bisa mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan memotivasikan seseorang untuk mencapai tujuan dan mengarahkan masa depan kita. Bahasa sangat penting dalam interaksi antar sesama manusia baik secara empat mata, kelompok ataupun organisasi.

Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Pada dasarnya komunikasi yang sempurna bila ditambahkan dengan ekspresi karakter seseorang. Dengan adanya ekpresi seseorang, orang lain dapat lebih mengerti dengan adanya komunikasi.

Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah bahasa yang komunikatif. Pada dasarnya bahasa yang komunikatif adalah bahasa yang menjunjung tinggi kepahaman seseorang pada saat interaksi dengan yang lain, maksudnya paham disini adalah mempunyai satu keyakinan atau tujuan pada saat interaksi dan biasanya seseorang yang tidak paham karena perbedaan perspektif atau keyakianan. Pada dasarnya paham adalah mengerti apa yang sudah di informasikan secara benar dan tepat.

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap Paradigma kita, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar yang layak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan layak pada sasaran kita.

Contohnya, kata akuntabilitas dan interpretasi hanya dipahami oleh orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata pertanggungjawab dan  penerjemah lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum atau awam. Dengan kata lain, kata pertanggungjawab dan  penerjemah dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata akuntabilitas dan interpretasi akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.

Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan Paradigma kita, Prespektif kita, Intelektual kita atas suatu hal, asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan kita, bahkan sifat dan karakter kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.

Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk mengekspresikan diri atau perasaannya pada sasaran yang tetap, yakni Ayah dan Ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk mencapai tujuan tertentu.

Contohnya, tulisan yang saya buat dalam penulisan, merupakan hasil ekspresi saya. Pada saat saya menulis, menuangkan isi hati dan perasaan saya dan saya juga memikirkan apakah tulisan saya dipahami oleh para pembaca. Pada dasarnya saya membuat tulisan ini untuk tugas kuliah yang diberikan oleh dosen Bahasa Indonesia.

Bahasa sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Contoh kontrol sosial seperti ceramah Agama, interaksi Ilmiah atau aspirasi Politik merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.

Tanpa sadarnya kita sering diskusi sama teman kita, orang tua, guru dan sesorang yang belum kita kenal. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal. Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial adalah sebagai rasa marah, rasa kesenangan, rasa ketakutan, rasa simpatik dan lain-lain.

Bahasa tidak juga diciptakan untuk membuat interaksi manusia dengan manusia saja, ada juga bahasa diciptakan untuk menjadi media antara manusia dengan hewan jadi kita menyebutnya bahasa hewan, dan hewan pun dapat mengerti. Meskipun hewan tidak mempunyai akal untuk mengerti sepenuhnya bahasa yang kita ucapkan, akan tetapi hewan memiliki insting untuk bisa mengerti bahasa yang kita ucapkan kepada hewan tersebut. Mungkin yang paling banyak kita lihat adalah interaksi antara manusia dengan hewan peliharaannya seperti, kucing, burung dan sebagainya.

Kesimpulan dan saran bahasa sebagai alat komunikasi yaitu untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. Demikianlah artikel yang saya buat kurang lebihnya mohon maaf untuk para pembaca yang berkenan membacanya, saya ucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bookmark

Share |

Entry Popular