"Pertamina perlu meningkatkan standar keamanan dan keselamatan operasi untuk menghindari kecelakaan-kecelakaan seperti ini," ujar Ketua Komisi VII Teuku Riefky Harsya dalam jumpa pers bersama beberapa anggota Komisi VII di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2011).
Selain itu, Riefky juga mengharapkan agar pemadaman dapat cepat dilakukan agar dampak tak meluas. "Sekalipun dampak kebakaran tersebut bagi ketersediaan BBM di dalam negeri tidak terlalu signifikan, namun tetap harus dilakukan investigasi secara menyeluruh terhadap penyebab kebakaran tersebut," imbuh Riefky.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon juga menyoroti soal SOP (Standard Operating Prosedure) Pertamina.
"Dari info yang ada, dugaan penyebabnya adalah akibat korslet listrik dan sejauh mana itu kami tidak ingin menduganya. Yang menjadi sorotan kami adalah SOP. Bagaimana SOP dari kilang itu sendiri, dan SOP terhadap kejadian seperti itu," kata Wakil Ketua Komisi VII Effendi Simbolon dalam jumpa pers bersama beberapa anggota Komisi VII di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/4/2011).
Effendi mengatakan pihaknya akan memanggil pemerintah serta pihak Pertamina atas kejadian terbakarnya tiga tangki tersebut. "Itu akan berdampak pada operasi dan suplai BBM di Indonesia dan Jawa," ucapnya.
"Secara kasat mata, saya prihatin, ini kurang profesional menangani kebakaran pertama di tangki. Sebab lebih dari 20 jam terbakar dan semula kita pikir api dapat segera dilokalisir," kata Effendi.
"Kita tahu, bahwa ada riwayat berapa kali kebakaran di Cilacap dan kalau di tangki kami lihat sejak terjadinya kebakaran, itu jauh dari SOP," tambahnya.
Di tempat yang sama Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto yang turut hadir dalam konferensi pers tersebut juga menyampaikan menyayangkan adanya tiga tangki yang terbakar di Kilang Pertamina. "Yang disayangkan itu bisa sampai tiga tangki yang terbakar dan 2x24 jam belum teratasi dan refinery (kilang) itu harus sudah ada SOP-nya," tandas Dito.
Sementara Anggota Komisi VII Alimin Abdullah prihatin karena dalam waktu 2 hari kebakaran di tangki kilang belum juga teratasi. Ini memperlihatkan ketidaksiapan Pertamina menangani kebakaran tersebut
Menurut Alimin, Pertamina perlu diperbaiki dari segi SOP sehingga siap menangani kebakaran yang terjadi.
"Kita ingin panggil (pemerintah dan Pertamina), apa pelajaran yang mereka dapatkan dari ini semua," tukasnya.
From source : http://www.detikfinance.com/read/2011/04/04/155433/1608260/1034/tak-sigap-atasi-kebakaran-kilang-dpr-panggil-pertamina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar